Mengenal Ludruk, Guyonan dari Jawa Timur

Indonesia memiliki ragam budaya dan tradisi, ini adalah kekayaan alam yang belum tentu dimiliki negara lain. Dari budaya dan tradisi lokal, lahir berbagai kesenian dan masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satu kesenian dari Jawa Timur yang masih eksis adalah Ludruk.

Ludruk sebenarnya adalah seni pertunjukkan seperti teater dan mirip seperti Ketoprak yang merupakan kesenian hiburan dari Jawa Tengah. Perbedaan mendasar yang paling mencolok antara Ludruk dan Ketoprak adalah latar belakang dari pertunjukkan. Jika Ketoprak biasanya menceritakan tentang hal yang telah lewat, maka Ludruk leibh menceritakan tentang apa yang terjadi saat ini atau yang baru-baru terjadi.

Untuk tema yang diangkat oleh Ludruk biasanya berkisar tentang kehidupan sehari-hari, perjuangan dan lainnya. Yang pasti, Ludruk menyuguhkan hiburan dengan humor segar tanpa meninggalkan pesan-pesan yang ingin disampaikan ke penonton.

Pertunjukkan Ludruk, meskipun menggunakan bahasa Jawa Timur – tetapi ini juga bisa dinikmati oleh penonton yang bukan berasal dari daerah tersebut. Guyonan yang dihadirkan oleh Ludruk tak hanya dalam bentuk lemapran kata, tetapi juga tindakan sehingga memberikan guyonan segar meskipun tidak mengerti bahasa setempat.

Tanpa skenario dan improvisasi

Dalam setiap pertunjukkan Ludruk, tidak ada skenario khusus layakan pertunjukkan teater pada umumnya. Pertunjukkan Ludruk hanya mengangkat tema tertentu, mulai dari dialog, jumlah pemain yang ada dan lainnya murni datang dari imporvisasi para pemain.

Konsep imporvisasi inilah yang membuat Ludruk menjadi menarik.

Setiap pemain Ludruk harus bisa berpikir secara spontan mengenai latar dan dialog apa yang ingin diperankan dalam Ludruk. Dari tema yang ada, para pemain akan memainkan berbagai peran tanpa skenario dan ini yang membuat Ludruk menjadi lebih menarik dari pertunjukkan sejenis.

Cak Lontong yang merupakan pelawak dan stand up comedian terkenal Indonesia saat ini memulai karirnya melalui Ludruk.

Kisah Cak Lontong yang mengawali karir sebagai pemain Ludruk saat masih kuliah ia ceritakan saat diwawancarai salah satu acara televisi. Perjalanan Cak Lontong sebelum seperti saat ini merupakan hasil dari pengalamannya saat menjadi pemain Ludruk.

Cara Melihat Informasi Pertunjukkan di GKJ

Gedung Kesenian Jakarta atau yang juga lebih dikenal degan GKJ merupakan gedung pertunjukkan kesenian yang ada di Jakarta. Gedung ini sudah ada cukup lama, bahkan gedung ini sempat mengalami beberapa perubahan fungsi sejak dibangun.

GKJ dibangun pada era kolonial Belanda, dan saat penjajah masih menduduki Indonesia – GKJ digunakan sebagai tempat pertunjukkan hiburan untuk para tentara Belanda. Setelah Indonesia merdeka, GKJ digunakan untuk berbagai kegiatan hingga akhirnya menjadi gedung pertunjukkan seperti saat ini.

Mungkin saat ini tidak banyak yang tahu bahwa GKJ masih terus digunakan sebagai gedung pertunjukkan. Setidaknya ada satu pertunjukkan setiap bulan yang dilangsungkan di GKJ.

Kurangnya informasi secara online mungkin membuat banyak orang yang tidak mengetahui bahwa GKJ masih aktif. Setidaknya beberapa kegiatan masih diselenggarakan rutin, bahkan beberapa musisi seperti Ridho Slank menggagas acara musik untuk meningkatkan popularitas GKJ.

Cara melihat informasi pertunjukkan GKJ

Kurangnya informasi online mengenai GKJ membuat banyak orang yang bertanya-tanya, bagaimana cara informasi pertunjukkan di GKJ. Pertunjukkan yang dimaksud adalah, kegiatan atau acara apa saja yang ada di GKJ.

Untuk saat ini, tidak banyak media sosial atau bahkan media sosial resmi GKJ sehingga informasi online mengenai GKJ sulit didapatkan di internet.

Sulitnya mendapatkan informasi online membuat banyak orang harus mengecek langsung jadwal pertunjukkan yang ada di GKJ secara langsung.

Jika Anda ingin menyaksikan pertunjukkan langsung di GKJ, Anda harus mengecek jadwal pertunjukkan yang sedang atau yang datang langsung ke GKJ. Di sekitar GKJ terdapat informasi mengenai pertunjukkan apa saja yang akan berlangsung atau yang sedang berlangsung disana.

Pentingnya Merawat Gedung Peninggalan Sejarah

Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) merupakan salah satu gedung kesenian peninggalan sejarah yang masih aktif dan difungsikan hingga saat ini. Bekas gedung yang dibuat era kolonial Belanda saat menduduki Indonesia ini terus dijaga sehingga hingga kini masih bisa difungsikan sebagai gedung pertunjukkan.

Meskipun GKJ sempat tidak diperhatikan, namun kini gedung tersebut telah mendapatkan perhatian yang lebih baik. Setidaknya beberapa perbaikan dan renovasi yang dilakukan beberapa tahun terakhir membuat gedung ini hingag sekarang masih layak digunakan untuk berbagai kegianan kesenian.

GKJ merupakan satu dari banyak gedung peninggalan yang ada di Indonesia. Bisa dikatakan bahwa GKJ merupakan gedung yang cukup beruntung karena masih eksis dan diperhatikan hingga saat ini. Tidak sedikit gedung kesenian peninggalan yang kini tidak terurus.

Sebenarnya, banyak gedung peninggalan sejarah yang masih bisa difungsikan. Memang, tidak sedikit pula gedung yang dianggap tidak layak lagi difungsikan. Tetapi sebenarnya solusi revitalisasi dan beberapa perbaikan bisa dilakukan untuk mempertahankan eksistensi dari gedung-gedung peninggalan yang ada.

GKJ hanyalah satu dari sekian banyak contoh bangunan peninggalan sejarah. Masih banyak gedung bersejarah lain, candi, kastil dan lainnya yang kurang mendapat perhatian.

Sebenarnya, apa sih keuntungan merawat gedung atau bangunan peninggalan sejarah?

Pelestarian bangunan bersejarah dongkrak perekonomian negara

Meskipun terliahat remeh, nyatanya bila perawatan dari bangunan-bangunan bersejarah yang terus dirawat bisa mengangkat dan mendongkrak perekonomian suatu negara.

Bagaimana bisa?

Ambil saja contohnya dari salah satu daerah Indonesia, yaitu Jogja.

Jogja merupakan salah satu daerah yang tingkat pariwisata yang tinggi di Indonesia. Mengapa ini bisa terjadi? diluar memang Jogja memiliki banyak wisata alamnya, salah satu hal yang membuat banyak orang tertarik ke Jogja adalah meliahat situs bersejarah seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang tak jauh dari Jogja.

Kedua situs tersebut merupakan bangunan peninggalan sejarah yang memiliki nilai sejarah tinggi. Ini membuat orang tertarik untuk melihat langsung, dan ini membuat suatu daerah memiliki daya tarik yang tinggi sehingga dapat mendatangkan pundi-pundi dari sektor pariwisata.

Hal serupa juga bisa diterapkan untuk banyak gedung bersejarah yang ada di Indonesia.

Dengan merawat berbagai gedung, ini bisa mendatangkan keuntungan bukan hanya dari sektor ekonomi tetapi dari sektor kekayaan sejarah juga membuat Indonesia semakin dikenal dunia.

Barasuara Grogi Tampil di GKJ

Barasuara Grogi Tampil di GKJGrup musik Barasuara berkesempatan untuk tampil di Liztomania yang diselenggarakan di Gedung Kesenian Jakarta(GKJ). Acara ini telah selesai diselenggarakan pada tanggal 14 Juli 2018 silam.

Liztomania merupakan mini konser yang rutin diselenggarakan di GKJ. Acara ini pertama kali diinisiasi oleh Eugene Panji dan gitaris Slank, Ridho Hafiedz. Kata Liztomania sendiri memiliki arti “kecanduan musik”.

Baik Ridho maupun Eugene mengagas acara musik ini karena ingin menaikkan kembali GKJ sebagai gedung pertunjukkan. Seperti yang diketahui, GKJ beberapa tahun belakangan memang sudah kurang terekspose. Mungkin tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa gedung ini sudah difungsikan lagi sebagai sebuah gedung pertunjukkan. Untuk ini, maka Liztomania secara rutin diselenggarakan di GKJ dan Barasuara merupakan grup musik kesekian yang tampil di gedung tersebut.

Barasuara grogi tampil di GKJ

Konsep mini yang diselenggarakan di GKJ ini memang berkonsep penontonnya duduk, karena hal ini pula salah satu personel Barasuara, Marco mengatakan grogi.

Pembukaan mini konser ini, Sendu Melagu dilantunkan sekaligus menjadi lagu pembukaan pada konser Liztomania kali ini. Setelah lagu tersebut langsung dilanjutkan Masa Mesias Mesias dan Nyala Suara.

Baru penampilan pembuka, para penonton yang hadir di GKJ langsung terhipnotis dengan lantunan musik dan lirik yang dibawakan oleh Iga Massardi (vokalis dan gitar), Gerald Situmorang (bass), Marco Steffiano (drum), TJ Kusuma (gitar) Asteriska Widiantini (vokal) dan Puti Chitara (vokal) itu.

Dalam kesempatan yang sama, Barasuara juga membawakan lagu baru mereka yang berjudul Seribu Racun.

Inspirasi Seribu Racun

Lagu Seribu Racun yang dibawakan oleh Barasuara ternyata terinspirasi dari teman Iga yang mengidap permasalahan depresi.

Lebih lanjut Iga mengatakan bahwa depresi merupakan permasalahan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Iga menambahkan bahwa depresi tidak cukup diatasi dengan doa saja. Perlu ada penanangan serius terhadap orang yang mengidap permasalahan depresi.

Makna dari Seribu Racun tampaknya ingin disampaikan betapa bahayanya permasalahan depresi yang kerap kali dianggap oleh sebagian orang merupakan sesuatu hal yang remeh.

Berapa Harga Sewa di Gedung Kesenian Jakarta?

Berapa Harga Sewa di Gedung Kesenian Jakarta?Di Jakarta terdapat beberapa tempat pertujukkan kesenian. Salah satu yang ternama adalah Gedung Kesenian Jakarta atau yang juga sering disebut GKJ.

Jakarta mungkin tidak mendapat julukan sebagai kota seni atau sejenisnya, meski begitu, di Jakarta sebenarnya memiliki beberapa fasilitas untuk menyaksikan banyak pertunjukkan kesenian dan budaya lokal. Pertunjukkan kesenian pun sangat mudah didapatkan di Jakarta karena memiliki beberapa gedung pertunjukkan kesenian.

GKJ sendiri masih menjadi salah satu pusat pertunjukkan kesenian yang hingga kini masih rutin dijadikan tempat pertunjukkan. Gedung ini yang sudah berdiri sejak beberapa puluh tahun terus dipertahankan menjadi salah satu tempat dan ikon klasik yang masih kokoh berdiri diantara gedung-gedung pencakar langit disekitarnya.

Perlu diketahui, memang untuk informasi pertunjukkan di GKJ kadang tidak terlalu terekspos di luar. Kurangnya promosi membuat informasi mengenai pertunjukkan yang ada di GKJ kadang tidak terdengar dan ini pula yang membuat banyak orang berpikir GKJ sudah tidak difungsikan lagi.

Beberapa tahun lalu, GKJ menggandeng beberapa seniman besar Indonesia. Tujuan dari digandengnya ini adalah untuk mengangkat kembali GKJ yang sempat redup.

GKJ bisa menjadi salah satu tempat alternatif bagi mereka yang ingin mengadakan pertunjukkan seni. Lalu, berapa harga sewa GKJ?

Harga sewa Gedung Kesenian Jakarta

Bagi ANda yang ingin menggunakan GKJ sebagai tempat pertunjukkan kesenian dan sejenisnya, harga yang harus dikeluarkan adalah 5 juta. Harga ini tentu sangat terjangkau dan sangat worth it karena bisa mementaskan pertunjukkan disalah satu gedung bersejarah di Jakarta.

Selain harus mempersiapkan dana tersebut, hal terpenting sebelum menyewa GKJ adalah menanyakan informasi ketersediaan jauh hari. Kemungkinan besar Anda tidak akan bisa menyewa GKJ jika tidak memesan dari jauh hari. Beberapa pihak biasanya telah memesan terlebih dahulu sehingga sebaiknya untuk menggunakan gedung ini harus dilakukan jauh hari sebelum pementasan.

Kelebihan lain dari GKJ selain harga yang bersahabat serta gedung bersejarah dengan fasilitasnya adalah lokasinya. Lokasi dari GKJ sangat strategis sehingga mudah diakses baik menggunakan transportasi umum maupun transportasi pribadi.

GKJ, Gedung Kesenian Yang Sudah Ada Dari Zaman Belanda

Selain dikenal sebagai pusat industri dan pemerintah pusat, Jakarta sebenarnya memiliki berbagai sisi lain yang tidak kalah menarik untuk dibahas. Salah satu hal yang menarik tentunya adalah tentang kesenian.

Mungkin sebagian orang Indonesia ketika ditanya mengenai daerah seni akan langsung membayangkan Bali atau Jogja. Hal ini memang tidak salah, karena kedua daerah tersebut memang dikenal masih menjaga keaslian dari tradisi asli Indonesia. Kesenian daerah ini pula yang membuat kedua daerah tersebut banyak dikunjungi oleh wisatawan yang datang baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Meski begitu, Jakarta sebenarnya memiliki beberapa temapt menarik untuk menyaksikan pertunjukkan seni. Di jakarta terdapat kampus terkenal untuk kesenian seperti Institut Kesenian Jakarta(IKJ). Kampus tersebut juga dikenal telah melahirkan berbagai seniman yang sudah dikenal luas masyarakat Indonesia.

Kembali ke permasalahan kesenian, di Jakarta terdapat beberapa gedung kesenian yang menarik bisa dikunjungi. Salah satu gedung kesenian dan telah ada sejak lama adalah Gedung Kesenian Jakarta atau yang biasa disebut GKJ.

GKJ peninggalan zaman Belanda yang masih eksis

GKJ sendiri merupakan gedung kesenian yang sudah berdiri cukup lama. Gedung ini awalnya didirikan oleh kolonial Belanda dan dijadikan sebagai tempat pertunjukkan seni atau hiburan bagi tentara Belanda.

Setelah Indonesia merdeka dan Belanda tidak lagi menjajah Indonesia, GKJ masih digunakan untuk berbagai keperluan. Beberapa kali mengalami perubahan fungsi, GKJ akhirnya diperuntukkan kembali menjadi gedung kesenian dan hingga kini masih eksis sebagai gedung untuk tempat pertunjukkan kesenian.

Sebagai gedung pertunjukkan seni, GKJ memang menjadi salah satu gedung yang banyak dikunjungi. Memang beberapa tahun lalu GKJ tidak banyak mendapat perhatian – kini gedung tersebut mendapat dukungan lebih dari pemerintah daerah DKI Jakarta dan melakukan beberapa perbaikan yang diperlukan dari berbagai sektor yang ada di gedung ini.

Dengan nilai sejarah yang cukup panjang, GKJ diharapkan bisa terus dipelihara dengan baik sehingga dapat bertahan lama dan bisa digunakan hingga beberapa tahun kedepan. Ini juga akan menjadi salah satu wadah terbaik bagi pera pelaku kesenian untuk mementaskan karya seninya di Jakarta.

Mengenal Seni Lukis dan Bermacam Alirannya

Mengenal Seni Lukis dan Bermacam Alirannya

Kita mungkin sering mendengar seni lukis, meskipun mungkin kita jarang mengetahui bermacam-macam aliran yang ada dalam seni lukis.

Sama seperti musik, seni lukis juga memiliki berbagai alirannya dan tentu masing-masing aliran memiliki para penggemarnya tersendiri. Seni lukis sendiri mungkin memang lebih sulit ditemui ketimbang musik yang ada dimana-mana, meskipun begitu pecinta seni lukis cukup banyak dan ini juga bersifat universal seperti halnya musik.

Beberapa aliran seni lukis seperti Surrealisme, Kubisme, Romantisme dan beberapa jenis lainnya. Apa saja perbedaan dari berbagai aliran seni lukis yang ada?

Aliran Surrealisme

Aliran ini merupakan bentu dari representasi dari mimpi yang abstrak. Pelukis yang menerapkan aliran ini mengabaikan bentu secara keseluruhan. Dengan bentuk yang ‘aneh’, tidak sedikit orang yang sangat menikmati aliran Surrealisme.

Aliran Kubisme

Kubisme merupakan aliran yang menerapkan abstrak dari objek ke dalam bentuk-bentuk geomatri. Sensasi dari aliran ini memberi kepuasan tersendiri karena terlihat imajinasi dalam bayangan geomatri. Salah satu peluksi terkenal dengan aliran ini adalah Pablo Picasso.

Aliran Romatisme

Dari 2 aliran diatas, bisa dikatan aliran Romantisme ini merupakan yang paling dekat dengan keseharian masyarakat. Alran Romantisme berusaha mengangkat berbagia objek untuk memberikan kenangan dan keindahan dari hasil karya objek yang dihasilkan.

Aliran Ekspressionisme

Aliran ini menerapkan distorsi terhadap realisme dengan efek emosional yang ada. Ekspressionisme sendiri sebenarnya merupakan aliran yang bukan hanya terdapa dalam lukisan – ini juga seperti karya lain semisal sastra hingga musik.

Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco merupakan 2 orang pelukis yang dikenal dengan berbagai karya lusis Ekspressionisme-nya.

Aliran Realisme

Jenis aliran Realisme mungkin merupakan yang paling dekat dengan masyarakat pada umumnya. Realisme meurpakan aliran yang merepresentasikan jenis lukisan dari kehidupan sekitar. Objek yang dihasilkan seperti gambar buah lengkap dengan berbagai hal lain yang ada pada tempatnya.

Masih terdapat beberapa jenis aliran seni lukis lainnya. Tentu tidak bisa dikatakan aliran satu dengan yang lain lebih unggul dibanding dengan lainnya. Setiap orang memiliki sudut pandang berbeda, dan ini juga menentukan dari jenis aliran mana yang ia sukai. Aliran apa pun itu, seni lukis tetaplah sebuah seni yang harus dilestarikan dan diapresiasi.

Pentingnya Mengenalkan Seni Sejak Dini

Seni menjadi salah satu media yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak. Ini bisa memberikan banyak manfaat kedepannya.

Anak yang diajarkan dan dikenalkan dengan kesenian sejak dini akan memiliki kreativitas yang lebih tinggi. Dengan kreativitas, tentu saja anak bisa menerapkan ini pada berbagai hal. Ini juga bisa menjadi modal awal untuk memberikan anak bekal sehingga dapat meraih kesuksesan di masa yang akan datang.

Selain kreativitas, apa lagi sih yang bisa didapatkan oleh anak jika diajarkan tentang kesenian sejak dini?

Mengembangkan kreatifvitas

Seperti yang telah dijelakan tadi, jika anak telah dikenalkan pada seni bahkan langsung mencoba maka akan membuat kreativitas anak tersebut lebih berkembang. Dengan mengenalkan seni melalui permainan dan metode menyenangkan lainnya, anak akan mendapat manfaat untuk lebih kreatif, memiliki imajinasi tinggi hingga memecahkan masalah.

Meningkatkan konsentrasi

Anak yang dikenalkan seni akan memiliki konsentrasi yang lebih baik ketimbang anak yang tidak mendapatkan pelajaran serupa.

Dengan mempelajari kesenian, anak akan terbiasa untuk bertanggung jawab dan berkonsentrasi untuk mengerjakan suatu karya seni.

Belajar mengekspresikan diri

Tidak sedikit anak yang malu dan tidak bisa mengekspresikan diri. Ada banyak faktor mengapa anak bisa seperti ini, dan dengan mengajarkan kesenian bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Dengan mengajarkan anak tentang kesenian, maka anak akan terbiasa mengerjakan suatu karya dan memamerkan hasil karya tersebut kepada yang lainnya. Dengan hal ini, anak akan lebih bisa mengekspresikan diri dan lebih aktif lagi.

Belajar bertanggung jawab dan kerja sama

Pembelajaran tanggung jawab memang sudah seharusnya diajarkan sejak dini. Dengan mengajarkan rasa tanggung jawab, maka anak akan terbiasa hingga dewasa nanti untuk bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan.

Selain tanggung jawab, anak yang belajar kesenian juga bisa berkolaborasi dengan anak lainnya dan ini merupakan pelajaran tentang kerja sama dan akan sangat berguna hingga dewasa nanti.

Beberapa poin diatas merupakan manfaat mengajarkan kesenian pada anak sejak dini. Bila belum bisa berpartisipasi, ajak anak Anda untuk menyaksikan pertunjukkan seni sehingga akan menambah wawasan dan hiburan bagi si kecil. Semoga bermanfaat!

Kesenian Tradisional Indonesia Akan Banyak Dilibatkan di Pembukaan Asian Games 2018

Asian Games 2018 nanti, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan acara olahraga terbesar di Asia tersebut. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh pemerintah khususnya di Jakarta dan Palembang dimana kedua tempat itu yang akan melangsungkan berbagai pertandingan dari berbagia cabang olahraga di Asian Games nanti.

Pembukaan Asian Games tahun ini sendiri akan dilangsungkan pada 18 Agustus 2018 mendatang. Ini akan menjadi momen yang bagus khususnya bagi Indonesia karena pembukaan Asian Games ini hanya berselang 1 hari yaitu 17 Agustus dimana tanggal tersebut merupakan peringatan dari hari kemerdekaan Indonesia.

Pembukaan Asian Games 2018 nanti dipastikan akan banyak mengusung budaya serta kesenian tradisional Indonesia yang memang sangat beragam. Hal ini juga dipastikan oleh Wishnutama selaku Pengarah Kreatif Opening & Closing Ceremonies Asian Games 2018 ketika diwawancara di kawasan Wisa Serbaguna Senayan, Jalan New Delhi, Jakarta Pusat.

Dikutip melalui laman tribunnews.com, Tama mengkonfirmasi “Saya dapat memastikan, bahwa kita akan mengangkat kebudayaan-kebudayaan, kearifan, dan kesenian Indonesia. Dikemas se-masa kini mungkin, sehingga relevan dengan perkembangan zaman

Olahraga sekaligus pengenalan budaya Indonesia

Meskipun belum memberikan rincian lebih jauh, tetapi Wishnutama mengatakan bahwa kebudaaan lokal akan menjadi bagian yang sangat vital pada pembukaan dari Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno(GBK) pada 18 Agustus mendatang.

Pembukaan dan penutupan dari Asian Games 2018 ini melibatkan lebih dari 5500 pengisi acara. Acara ini turut melibatkan 78 perusahaan lokal dan 20 perusahaan internasional.

Tentunya acara pembukaan ini diharapkan dapat memberikan kesan baik kepada para tamu yang hadir khususnya bagi kontingen perwakilan dari negara-negara.

Tahun ini, sebanyak 45 negara akan bertarung diberbagai cabang olahraga Asian Games 2018. Ini juga menjadi peluang Indonesia untuk mengenalkan budaya lokal, pariwiasata dan lainnya pada negara lain.

Wishnutama sendiri saat ini masih menjabat sebagai CEO .NET TV, dimana televisi swasta milik pria 42 tahun tersebut sudah sangat sering mengadakan acara-acara lokal tetapi dengan konsep yang menakjubkan. Dengan melihat berbagai pengalaman yang telah dilakukan oleh CEO .NET tersebut, diharapkan acara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 akan memberikan kebanggaan bagi Indonesia selaku tuan rumah.

None Belande, Buah Bibir Lain dari GKJ

Ada beberapa gedung peninggalan Belanda di Jakarta, salah satunya adalah Gedung Kesenian Jakarta(GKJ). Gedung ini sudah lama berdiri dan telah mengalami beberapa kali perubahan fungsi hingga akhirnya menjadi gedung kesenian seperti saat ini.

Berbicara tentang gedung tua, tentu masyarakat Indonesia banyak yang langsung menyangkutkan tentang peninggalan serta hal yang berbau mistik seperti penunggu dan lainnya. Ini pula yang juga terjadi di GKJ, karena banyak orang yang membicarakan tentang penampakan none Belande(wanita Belanda) yang sering menampakkan diri.

Tentu saja hal ini sulit dibuktikan secara ilmiah, tetapi bagi beberapa orang dan pengelola GKJ hal ini tidak dibantah. Alab gaib bagi masyarakat Indonesia merupakan sesuatu yang nyata dan karena itu pula maka penampakan seperti none Belande ini merupakan pengalaman yang bisa terjadi bagi banyak orang dan bukan hanya isapan jempol belaka.

Pengakuan dari pihak penjaga GKJ

Cerita tentang penampakan none Belande ini pun tidak ditampik oleh penjaga GKJ. Penjaga tersebut bernama Kos atau biasanya disapa dengan panggilan Ogah.

Dilansir dari merdeka.com, Ogah menuturkan bahwa kejadian mistis seperti penampakan none Belande dan penampakan gaib lainnya merupakan hal yang biasa. Karena itu merupakan kejadian yang ada di alam gaib.

Kejadian seperti itu sih biasa aja kalau menurut saya, karena mereka punya alamnya masing-masing,”

Meskipun ia mengakui banyak kejadian-kejadian aneh, tapi hingga saat ini belum pernah terjadi hal-hal yang diluar batas wajar seperti kesurupan dan sejenisnya. Mendengar suara-suara, atau mendengarr berbagai alat musik seperti Gamelan berbunyi sendiri merupakan hal yang sudah biasa dialami oleh Ogah.

Kejadian aneh ada seperti alat-alat gamelan yang bunyi sendiri. Pernah ada juga penampakan, itu berupa kuda,”

Aura mistis pada GKJ memang banyak dibicarakan oleh masyarakat. Selain karena memang gedung ini sudah sangat tua, gedung ini dipenuhi dengan berbagai mitos yang berhubungan dengan hal-hal mistis.

Cerita-cerita tentang GKJ ini tentu saja tidak melunturkan berbagai ketertarikan masyarakat untuk menyaksikan berbagai pertunjukkan yang sering dilangsungkan di sana. GKJ hingga saat ini masih aktif digunakan, dan cerita-cerita mistis tadi merupakan buah bibir yang menjadikan orang justru lebih penasaran mengunjungi GKJ.