Mengenal Basuki ‘Maestro’ Abdullah

Berbicara tentang kesenian, Indonesia juga memiliki banyak seniman-seniman dari berbagai jenis seni. Beberapa seniman asal Indonesia juga sangat dikenal diberbagai negara lain karena karya-karya fantastis yang telah ditorehkan.

Salah satu seniman yang sangat terkenal dari Indonesia tentu saja Basuki Abdullah yang mendapatkan julukan sebagai Maestro.

Basuki ‘Maestro’ Abdullah, begitulah nama yang tepat menggambarkan tentang bagaimana pelukis legendari Indonesia ini begitu sangat dikenal hingga saat ini. Meskipun telah tiada,karya-karya dari sang legendaris tersebut masih bisa dinikmati dengan hadirnya museum Basuki Abdullah yang menampilkan berbagai karya pribadi dari Maestro ini.

Lahir di Solo tahun 1915, Basuki dikenal sebagai pelukis dengan aliran realis dan naturalis. Kehebatan Basuki Abdullah mengantarknya sebagai pelukis resmi untuk istana kepresidenan Indonesia.

Hingga kini, lukisan karya Basuki Abdullah masih banyak di pajang di Istana Negara.

Bakat warisan dari sang Ayah

Kehebatan Basuki Abdullah dalam melukis ternyata tidak terlepas dari ‘warisan’ sang Ayah yang juga merupakan seorang pelukis.

Sejak kecil atau tepatnya saat umur 4 tahun, Basuki kecil sudah mulai suka melukis. Saat itu ia sering menggambar tokoh-tokoh terkenal seperti diantaranya Mahatma Gandhi, Rabindranath Tagore, Yesus Kristus dan Krishnamurti.

Untuk pendidikan formal, Basuki Abdullah mengeyam pendidikan hingga belajar di Akademik Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda berkat bantuan Pastur Koch SJ. Ia pun menyelesaikan pendidikan di tempat itu selama 3 tahun dan meraih gelar Sertifikat Royal International of Art (RIA).

Sebagai salah satu pelukis terkenal asal Indonesia, karya-karya Basuki Abdullah telah dipamerkan kurang dari 22 negara. Lukisan sang Mestro ini juga beberapa kali ditampilkan di Bangkok (Thailand), Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, Portugal dan negara-negara lain.

Meskipun berwarga negara Indonesia, nyatanya Basuki Abdullah selama hidupnya hampir separuh hidupnya tinggal di luar negeri Basuki Abdullah menghabiskan cukup lama waktu di Thailand.

Setelah ditetapkan sebagai pelukis Istana tahun 1974, Basuki Abdullah akhirnya memutuskan untuk menetap di Jakarta.

Hingga kini, karya-karya Basuki Abdullah masih sering dijadikan sebagai salah satu contoh dari karya lukisan aliran realis dan naturalis. Kehebatan pria asal Surakarta ini pun hingga kini masih diakui menjadi salah satu pelukis terbaik di dunia.