Kemajuan zaman seperti saat ini tak dipungkiri memang banyak membantu kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Meskipun begitu, kemajuan zaman bukannya tak membuat permasalahan baru. Permasalahan baru memang kerap muncul ketika zaman semakin canggih karena biasanya harus ada yang ditinggalkan.
Dalam permasalahan kebudayaan misalnya. Kemajuan zaman membuat terjadinya ‘serangan’ kebudayaan asing ke Indonesia. Mau tidak mau, masyarakat sendirilah yang harus menyadari pentingnya merawat kebudayaan tradisional Indonesia itu sendiri.
Salah satu hal yang terpengaruh adalah tentang hiburan atau kesenian yang kini hadir di Indonesia.
Memang saat ini tren kebudayaan Barat cenderung dominan di Indonesia. Ini bisa dilihat dari berbagai karya seni yang menghiasi industri hiburan di Indonesia. Sebenarnya hal ini sah-sah saja, hanya saja – bagaimana dengan nasib kesenian tradisional?
Ada banyak pertunjukkan tradisional yang tak lagi diminati oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Tak jarang hal ini mau tidak mau membuat kesenian tradisonal Indonesia mulai menghilang dari peredaran.
Bagaimana peran masyarakat melestari pertunjukkan tradisional?
Yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana peran atau cara masyarakat Indonesia untuk melestarikan pertunjukkan tradisional itu sendiri?
Sebenarnya, cara untuk membantu pertunjukkan tradisional Indonesia itu tidaklah sulit. Cara sederhana seperti sesekali menyaksikan pertunjukkan kesenian tradisional dibandingkan pergi ke mall untuk menonton film luar negeri satu diantaranya.
Menonton film di bioskop mungkin banyak menjadi salah satu hiburan yang dipilih khususnya masyarakat perkotaan. Dengan tempat nyaman dan cerita menarik di film, memang memberikan hiburan yang menyenangkan, tetapi hal yang sama juga bisa didapatkan dari menyaksikan pertunjukkan kesenian tradisional yang diselenggarakan di gedung kesenian seperti di Gedung Kesenian Jakarta(GKJ) atau Taman Ismail Marzuki(TIM).
Mau bagaimana pun, pertunjukkan tradisional merupakan kekayaan milik Indonesia yang harus dilestarikan. Kita marah saat beberapa kebudayaan Indonesia diklaim oleh Malaysia, tetapi mengapa ktia sendiri tidak berusaha untuk melestarikan kebudayaan tradisional itu?
Ayo mengubah sedikit kebiasaan kita untuk lebih peduli dengan menyaksikan pertunjukkan kebudayaan tradisional baik yang diselenggarakan di gedung kesenian maupun diberbagai tempat lainnya. Merdeka!