Indonesia dikenal sebagia negara yang memiliki ragam kebudayaan tradisional yang menarik. Ini menjadi Indonesia menjadi salah satu negara yang paling banyak memiliki kekayaan seni dan tradisional.
Denga kekayaan ini, tak heran banyak masyarakat dunia yang tertarik dan penasaran untuk melihat langsung berbagai kesenian tradisional Indonesia tersebut.
Salah satu suku di Indonesia yang memiliki banyak kesenian tradisional adalah Sunda. Suku yang berasal dari provinsi Jawa Barat ini memiliki ragam kebudayaan tradisional yang masih eksis hingga saat ini.
Bisa dikatakan, kesenian Sunda masih menjadi salah satu kesenian tradisional Indonesia yang cukup populer hingga saat ini. Beberapa kesenian tradisonal Sunda yang terkeknal seperti :
#1. Wayang Golek
Wayang Golek sebenarnya hampir sama dengan Wayang Kulit, perbedaan utama dari keduanya mungkin hanya dari bahan karakter(wayang) yang digunakan dan juga bahasa yang digunakan.
Dalang(sebutan penggerak Wayang) akan menceritakan cerita melalui Wayang yang dimainkan sebagai pemain. Dalang ini pula yang meneriukan berbagai suara untuk setiap Wayang, dan untuk Wayang Golek sendiri menggunakan bahasa Sunda.
#2. Tari Jaipongan
Bisa dikatakan bahwa tari Jaipongan merupakan salah satu tari tradisional yang paling dikenal di Indonesia. Tari ini bermula pada tahun 1976 yang dilahirkan oleh kreatif H. Suanda dari Karawang. Ada pun tarian ini merupakan kombinasi dari berbagai kesenian tradisional lain seperti pencak silat, topeng banjet, ketuk tilu, wayang golek dan lainnya.
Tari Jaipongan diiringi oleh musik dan nyanyian tradisional Sunda degung, ketuk, rebab, gendang, kecrek, sinden, dan goong.
#3. Degung
Degung merupakan musik tradisional yang berasal dari Bandung. Alat musik ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1879 oleh H.J Oosting. Kata Degung sendiri berasal dari bahasa Belanda “De Gong” yang berarti Gamelan.
Alat musik ini hingga kini masih sangat populer dan juga sangat cocok untuk mengiringi Sinden, Jaipongan hingga lagu Dangdut.
#4. Sisingaan
Kalau ini merupakan kesenian yang hadir karena terinspirasi dari Reog di Jawa Timur. Tahun 1975, para seniman Sunda berdiskusi tentang Reog, dan akhirnya dari sinilah muncul Sisingaan.
Sisingaan merupakan tradisi yang sering dipertunjukkan pada saat menerima tamu khusus, khitanan/sunatan, hari besar dan acara khusus kesenian. Kesenian ini membawa boneka Singa, dimana ada 4 orang yang akan membawanya sembari berjalan berkeliling.